Berita  

FKKS-YALABU Gelar Acara Silaturahmi Akbar, La Ode Kalimu, S.H Paparkan Sejarah Berdirinya Organisasi

MonitorSultra.Com, BUTON – Ketua Forum Komunikasi Keluarga Sampuabalo Yarona La Balawa Buton Purn. TNI Pelda La Ode Kalimu, S.H menggelar acara silaturahmi akbar keturunan besar Yarona La Balawa se-Kepton, se-Sultra dan se-Indonesia.

Silaturahim akbar tersebut digelar di Lapangan sepak bola Sampuabalo, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara pada, Minggu (11/2/2022). Mengusung tema “Merajut Tali Silaturahmi”.

Ketua FKKS-YALABU Sampuabalo La Ode Kalimu menyampaikan sedikit ringkas perjalanan terselenggaranya kegiatan tersebut, pada 2016 lalu FKKS dibentuk dan dideklarasikan di Lapangan sepak bola Sampuabalo, saat itu dihadiri oleh mantan Gubernur Sultra H. Ali Mazi, S.H.

“Saat itu beliau belum menjabat, kemudian dihadiri oleh Drs. La Bakry, M.Si mewakili Bupati Buton, kemudian juga saat itu dihadiri Ketua DPRD Buton Buton La Ode Rafiun, S.Pd, M.Pd,” kata La Ode Kalimu mengawali sambutannya.

Perjalanan daripada sebuah organisasi tentu tidak gampang, mengapa? kata La Ode Kalimu, berbicara soal mengumpulkan orang tentu tidak semudah membayangkan itu.

“Di 2016 itu undangan kurang lebih 6 ribu undangan. kemudian di 2017 saya kembali menggagas yang namanya Forum Komunikasi Masyarakat Buton Lintas Etnis lantar belakang yang kita bentuk itu pertama Buton  memiliki keragaman etnis dan salah satunya di 72 kadie. Saya seorang militer yang notabene adalah bagaimana menciptakan stabilitas keamanan walaupun saya berpangkat kecil namun punya keperhatinan terhadap kondisi situasi diwilayah,” ujarnya.

“Jujur saya katakan ditempat ini sering terjadinya konflik-konflik horizontal kecil yang terjadi diwilayah kabupaten Buton ini termotivasilah pikiran saya bagaimana ini supaya tidak boleh terjadi apalagi kita satu suku yaitu suku Buton, hanya persoalan sub daripada suku itu yang dinamakan etnis itu kan bagian dari pada perjalanan sejarah dan itu kita tidak bisa pungkiri sama sekali makanya terbentuklah 2017 dan Alhamdulillah saat itu kami bisa merangkum, Alhamdulillah dan hampir seluruh tokoh-tokoh pemikir Kabupaten Buton kita berkumpul bersama yang namanya Forum komunikasi Masyarakat Buton Lintas Etnis dan yang kami bawahi saat itu adalah 14 etnis kerukunan diwilayah Kabupaten Buton. Namun tidak sampai terdeklarasi karena berbagai pertimbangan berbagai persoalan sehingga hanya diam begitu saja belum kami deklarasikan namun pengurusnya sudah terbentuk, sudah Klir semua,” paparnya.

Seteletelah tidak dapat dideklarasikan FKMB tersebut, lanjut Ketua DPD ll Perindo Buton ini, maka di 2020 terbersit kembali dalam pikirannya bahwa di Buton ini ada visi misi Bupati, menurutnya saat itu masih Sjafei Kahar, akan membangun Buton Melalui Kawasan Bisnis dan Budaya Terdepan kemudian dilanjutkan oleh Bupati Umar Bakry.

BACA JUGA :  TP PKK Gandeng Dinkes Buton Gelar Aksi Bergizi, La Ode Mustari: Kita Upayakan Pencegahan dan Penurunan Stunting

“luar biasa visi dan misi beliau-beliau itu terhadap masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya, namun saya sebagai orang kecil yang selalu berkomunikasi ditingkat bawa tanpa diperintahkan dari pimpinan atas, saya selalu melakukan ekspansi dalam arti bergerilya membangun komunikasi dan alhasil dihati nurani saya tidak pas apa yang disampaikan itu tadi (visi misi) coba dibayangkan tokoh adat, tokoh agama hanya memiliki insentif perbulan  kurang lebih hanya 600 ribu rupiah, sementara kepala dusun kalau tidak salah satu bulan 2 juta rupiah,” ungkap La Ode Kalimu.

Dari hasil ekspansi yang dilakukannya La Ode Kalimu kembali berinisiatif untuk membentuk payung hukum agar bisa duduk bersama untuk membangun komunikasi meminta saluran aspirasi daan menyuarakan tentang hal-hal tersebut.

“Dan Alhamdulillah disahuti 95 desa kelurahan, dibentuklah kepanitiaan di 2021 hadir kurang lebih 300 orang di bentuklah panitia namanya Mejelis Sara Adat Kabupaten Buton dan penyelenggara dari Forum Komunikasi Keluarga Sampuabalo Iyarona Labalawa, kemudian ditahun 2022 di bulan Desember terjadilah deklarasi yang dinamakan Majelis Sara Adat Kabupaten Buton dan dilantik oleh Drs. La Bakry, M.Si  sebagai Bapak Bupati dalam hal itu diwakili oleh Bapak Asisten 1, itu sedikit perjalanan,” ringkasnya.

Pada kesempatan itu, Ketua DPD Perindo Buton ini meminta kepada masyarakat yang hadir untuk tidak mengaitkan kegiatan silaturahmi akbar FKKS-YALABU tersebut dengan persoalan politik.

Dihadapan ribuan tamu undangan, La Ode Kalimu berjanji untuk tidak membawa kepentingan politiknya atas nama organisasi, apalagi kedalam politik praktis.

“Kita akan kualat sampai 7 turunan, jadi sekali lagi jangan kita jual organisasi keluarga besar ini untuk kepentingan politik,” tegasnya.

“Sekali lagi saya Ketua Partai Perindo tidak akan menggunakan kekuatan organisasi ini untuk kepentingan politik praktis saya apalagi kedepan jujur saya akan bertarung di 01 Kabupaten Buton, jadi bapak ibu tolong dipertemuan ini jangan ada kepikir saya akan mendukung Ode Kalimu sebagai calon Bupati bahkan DPR kedepan, hindari itu semua apalagi ada birokrasi disini,” harapnya.

Lebih lanjut, La Ode Kalimu juga bercerita sekilas perjalanan tentang Organisasi Iyarona Labalawa yang berada di Sampuabalo,  pertama kuburan leluhur  Iyarona Labalawa kelihatannya tidak terurus, menurutnya karena tidak ada sebuah organisasi yang bisa mengurus makam disana.

BACA JUGA :  Penjabat Bupati Buton La Ode Mustari Lepas Logistik Pemilu

“Sehingga terbersit dan terfikir oleh saudara kami kakak kami La Ode Muslimin dari Tira Pogalampa  untuk berinisiatif mengumpulkan kami kita semua untuk mengadakan pembersihan tersebut. Hari ini telah kita duduk bersama ditempat ini semata adalah bagaimana Kerukunan iyarona Labalawa dibawah kepemimpinan saya dan kerja sama kita semua pengurus Sampuabalo ini agar terus kita budayakan, agar terus kita tingkatkan silaturahim ini sebagai bentuk ikatan kekeluargaan kita semua dari apa yang kita lakukan hari ini,” tutupnya.

Sementara itu, Pj Bupati Buton, Drs. Basiran, M.Si diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Buton, Alimani, S. Sos, M.Si mengapresiasi kegiatan tersebut.

“Urusan politik biarlah ada ruangnya dan menjadi urusan orang politik, tetapi kita masyarakat tentunya mari kita bersatu bagaimana membangun daerah ini, membangun desa ini dengan berbagai potensi yang ada. Kita sebagai masyarakat Buton khususnya Sampuabalo yang sebagian dari anak cucu Yarona Labalawa harus siap melaksanakan apa yang menjadi komitmen demi kesejahteraan kita semua,” katanya.

Alimani pun berharap, dengan adanya kegiatan itu, hubungan silaturahmi bisa terus terjaga dan terpelihara untuk kebaikan bersama.

“Semua tidak ada diskriminasi atau hal-hal yang patut kita curigai. Kita tetap Bersatu, Buton tetap selalu dihati,” harapnya.

Silaturahmi akbar tersebut turut dihadiri antara lain, Wakil Ketua DPRD, La Ode Rafiun, Kepala OPD Lingkup Pemkab Buton, Camat Siotapina, Kapolsek Sampuabalo, Babinsa Sampuabalo, Para Tokoh Agama, Tokoh Adat dan Masyarakat.

(Rasmin Tara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.