MonitorSultra.Com, BUTON – Penjabat Bupati Buton Drs. Basiran, M.Si menghadiri pesta adat tahunan di Desa Boneatiro, Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Selasa, (25/4/2023).
Pesta adat tersebut dirangkaikan dengan festival Tari Mangaru di Baruga Raja Mulai Boneatiro.
Pj Bupati Buton mengatakan, Tarian Mangaru harus terus dikembangkan dan terus menerus dilakukan agar menjadi pribadi yang kuat, baik secara fisik maupun dalam pengendalian diri. Sebab seorang yang memiliki kemampuan bela diri berarti ia mampu mengendalikan dirinya.
“Selain Pengendalian diri, Mangaru juga mengajarkan kita untuk selalu istiqomah. warga Buton adalah orang-orang yang istiqomah yang berserah diri kepada Allah dan mampu mengendalikan dirinya. Leluhur kita juga telah menanamkan sara pataanguna yang telah menjadi wasiat orang tua kita yaitu sebelum lahirnya Pancasila, sebelum adanya persatuan Indonesia sudah tumbuh dan berkembang para pataanguna dalam masyarakat Buton yakni Poma-maasiaka, Poangka-ngkataka, Pomae-maeaka, Popiara-piara dan Pobhinci-bhinciki kuli, yang artinya saling menyayangi, saling mengayomi, saling mendukung atau menopang, saling menghargai dan menghormati,” kata Basiran dalam sambutannya.
Selain itu, Tarian Mangaru juga merupakan ajang silaturahim, apalagi diadakan setelah Idul Fitri, dimana masyarakat rantau berbaur dengan masyarakat setempat.
Mantan Kepala BPKAD Provinsi Sultra ini juga menyampaikan kepada masyarakat Kapontori untuk selalu menjaga kebersamaan. “Mari kita terus meningkatkan kekerabatan, menjaga keharmonisan. Untuk itulah sejak menjabat sebagai Penjabat Bupati Buton saya menciptakan semboyan ‘Buton Selalu di Hati’ dalam rangka menyatuhkan hatinya orang Buton yang ada di rantau orang,” tuturnya.
“Silahkan pergi merantau ke daerah lain tetapi kita tetap satu bahwa kita adalah orang Buton. Dan jika kita orang Buton sudah merasa Buton Selalu di Hati, dimanapun kita berada selalu rindu pulang ke Buton,” sebutnya.
Buton, lanjut Mantan Camat Betoambari ini, memiliki kandungan dan kekayaan yang begitu melimpah. Lautnya, kaya akan potensi perikanan, tanahnya subur. Oleh sebab itu, karunia Allah SWT yang ada di Buton ini kita syukuri sehingga limpahan rahmat Allah itu keluar dan berkah.
“Saya tidak asing dengan Desa Boneatiro ini karena penempatan pertama saya bertugas sebagai ASN di Kecamatan Kapontori setelah tamat dari Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri atau STPDN. Di Boneatiro ini saya sering membantu mengurus dan membina IDT (Inperes Desa Tertinggal), dalam mengembangkan kelompok nelayan saat itu,” ingat Basiran.
“Alhamdulillah hari ini Desa Bonentiro menjadi dua desa dan mekar menjadi Desa Boneatiro dan Desa Boneatiro Barat. Dan sejak saya menjabat sebagai Pejabat Bupati Buton sudah mewakafkan diri saya selama 1 tahun untuk memberikan yang terbaik dalam pelayanan masyarakat,” tutupnya.
Turut hadir Anggota DPRD Kabupaten Buton Wa Ode. Nurnia Kahar, Camat Kapontori, yang mewakili Kapolsek, yang mewakili Danramil Buton, dan Kepala Desa Boneatiro beserta perangkat Desa Boneatiro, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Perangkat Adat serta seluruh masyarakat Desa Boneatiro(***).