Sosialisasi PKN di Desa Matanauwe Buton, La Ode Ali : Jadikan Pesta Demokrasi sebagai Ajang Pererat Silaturahmi

MonitorSultra.Com, BUTON – Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) gencar melakukan sosialisasi menjelang perhelatan Pemilu 14 Februari 2024.

Kali ini, PKN yang dinahkodai Samsu Umar Abdul Samiun selaku Ketua Pimpinan Daerah (Pimda) Sultra didampingi Ketua Umum Pertiwi Nusantara, Lia Umar Samiun melakukan sosialisasi di Desa Matanauwe, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Senin (23/1/2024), tepatnya di kediaman Caleg DPRD Kabupaten Buton Dapil 3 Kecamatan Siotapina, Wolowa, Lasalimu Selatan, La Ode Ali, S.Pde nomor urut 8.

Dalam orasi politiknya, La Ode Ali mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat yang telah menyempatkan diri mengikuti sosialisasi PKN.

Selain itu, ia juga memberikan ucapan terima kasih kepada Ketua Pimpinan Daerah Partai Kebangkitan Nasional (PKN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Samsu Umar Abdul Samiun karena telah memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk maju sebagai calon anggota legislatif di Dapil III.

“Saya ingin mengatakan niatan saya maju sebagai calon DPR cuma satu satu saja. Ingin mengabdikan diri kepada masyarakat Dapil III dan lebih khusus lagi masyarakat Desa Matanauwe,” ujar dia.

Selain itu, La Ode Ali dalam kesempatan itu mengajak masyarakat agar menjadikan pesta demokrasi sebagai wadah untuk mempererat talisiturahmi.

“Jangan karena politik kita terpecah belah, jangan karena politik kita terkotak-kotak, untuk itu saya mengajak kita semua, agar bisa menyambut pesta demokrasi yang dilaksanakan lima tahun sekali ini dengan sukacita, dengan hati yang ikhlas dan jangan menyimpan kebencian dalam hati kita,” lanjut La Ode Ali yang berprofesi sebagai Jurnalis itu.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Partai Kebangkitan Nasional (PKN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Samsu Umar Abdul Samiun menjelaskan pesta demokrasi ini merupakan hajat nasional yang diselenggarakan setiap satu kali dalam lima tahun.

BACA JUGA :  KPU Tetapkan DCT Caleg DPRD Buton 2024, Dua Parpol Tidak Lolos Verifikasi

Tentu hajat ini, hajat ini dilaksanakan seluruh masyarakat Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke yang akan dilaksanakan kurang lebih 23 hari lagi. Tetapnya tanggal 14 Februari 2024.

Lanjut, pada kesempatan ini Umar Samiun terlihat mengedukasi masyarakat.

Ia menyampaikan suksesnya pesta demokrasi merupakan tanggungjawab bersama. Kata dia ada empat komponen yang bertangungjawab. KPU, Bawaslu, Partai Peserta pemilu dan masyarakat seluruh Indonesia.

“Apa yang menjadi subtansi pada penyelenggaraan demokrasi yang sudah kita selenggarakan dari tahun 57 sampai dengan hari ini?,” tanya dia.

Ia pun menjelaskan, dulu seluruh masyarakat hanya disibukkan satu kali pemilihan saja. Untuk memilih wakil di MPR, DPR Provinsi dan Kabupaten kota.

“Setelah itu pemilihan pemilihan presiden, pemilihan gubernur, pemilihan bupati kita seluruh masyarakat tidak ikut dilibatkan disitu. Kenapa? Karena yang kita pilih sudah mewakili kita ketika memilih presiden. Memilih gubernur, bupati dan walikota,” jelasnya.

“Subtansi adalah kita tidak terlalu banyak mengeluarkan anggaran,” kata Umar Samiun.

Lebih lanjut, ia menjelaskan setelah peristiwa 98, yang dikenal peristiwa reformasi. Semua masyarakat menuntut agar supaya undang-undang kembali di amandemen.

“Rakyat kita sudah tidak percaya lagi kepada wakil pada saat itu. Meminta kepada penyelenggara negara supaya hak-hak demokrasi rakyat itu dikembalikan, ” ungkapnya.

“Konsekuensi seperti ini, pertama kita tidak hanya memilih anggota legislatif, legislator. Tidak hanya sampai disitu. Tapi kita memilih presiden, memilih gubernur,Bupati dan walikota, ” sambungnya.

Dalam penyelenggaraannya, penyelenggera pemilu membagi dua tahapan pemilu. Pemilu nasional. Masyarakat memiliu anggota legislatif dan presiden. Lalu pemilu lokal. Masyarakat memilih gubernur, bupati dan walikota.

“Untuk menyelenggarakan ini memakai dana ratusan triliun rupiah untuk sebuah demokrasi,” ujarnya.

BACA JUGA :  BPN Sultra Canangkan Tiga Kegiatan di Buton: Beri Pemahaman Arti Penting Sertifikat

“Bapak ibu sengaja saya ceritakan ini agar supaya mengingat banyaknya anggaran yang dipakai sementara uang itu berasal dari kita semua. Uang pajak kita, PBB kita yang kita bayar pertahun. Untuk itu saya sampaikan kepada kita semua. Mari kita berbondong-bondong datang ke TPS pada tanggal 14 itu. Kita salurkan aspirasi. Memilih presiden dan seterusnya.Kenapa karena konsekuensi anggaran yang begitu besar, “ pungkas Umar Samiun.

(Adm). 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.