Banjir diduga akibat beberapa drainase pasar tersebut tersumbat atau macet.

Kapolres Buton, AKBP Rudy Silaen, saat dikonfirmasi di TKP membenarkan hal tersebut.

“Drainasenya macet terus ada beberapa drainasenya itu kan melewati tanah beberapa masyarakat nah itu yang kita mau komunikasikan, Supaya dibuka, tergenangnya air ini bisa berkurang.

Sementara itu ketinggian air belum dapat diperkirakan.

Hingga berita ini dinaikkan, terpantau masyarakat bergotong royong mencoba membuka sumbatan drainase agar bisa mengurangi genangan tersebut.

Untuk diketahui, saat ini jajaran Polres Buton sudah berada di TKP.

Penulis: Rasmin Tara

The post Diduga Akibat Drainase Macet, Pasar Sabho di Buton Banjir appeared first on MonitorSultra.Com.

Koordinator FKP Buton, Muhammad Risman mengatakan, memasuki musim hujan terutama di Kecamatan Lasalimu dan Kecamatan Kapontori selalu menjadi sasaran dari luapan anak sungai.

“Tiba musim hujan, dua daerah yakni Kecamatan Lasalimu dan Kecamatan Kapontori pasti terjadi banjir karena luapan anak sungai,” rilis Risman melalui WhatsApp kepada Monitorsultra.com, Rabu, (22/6/2022).

Risman menjelaskan, Pemda Buton sudah seharusnya fokus untuk membangun pencegahan banjir di Buton. Apalagi, Kecamatan Lasalimu masuk perencanaan daerah sebagai kawasan bisnis.

“Dengan Tambang Aspal Buton di Kecamatan Lasalimu, mestinya pemerintah memikirkan konsep penananganan untuk pencegahan bencana alam seperti banjir pada beberapa desa di Kecamatan Lasalimu dan Kecamatan Kapontori baru-baru ini,” ujarnya.

Ia mengatakan, pencegahan banjir di Buton perlu menjadi prioritas pembangunan tahun 2023.

Menurutnya, hal itu dalam rangka menyukseskan visi-misi Bupati Drs. La Bakry, M.Si dan Wakil Bupati Buton Iis Eliyanti sisa periode 2017-2022 yakni Menjadikan Kabupaten Buton Sebagai Kawasan Bisnis Dengan Budaya Terdepan.

“Jalan satu-satunya, Pemda Buton harus memasukan pencegahan dan penanganan banjir,” tegasnya.

Namun demikian, Risman menyadari masa pemerintahan Drs. La Bakry, M.Si dan Iis Eliyanti sebagai Bupati dan Wakil Buton sisa periode 2017-2022 akan berakhir pada Agustus mendatang.

Untuk itu, Ia berharap kepada Pj Bupati kedepan agar memasukkan anggaran pencegahan dan penanggulangan bencana.

“Namun karena pemerintahan Bakry-Iis ini sudah akan berakhir maka saya berharap kepada Penjabat (Pj) Bupati kedepan untuk memasukan anggaran pencegahan dan penanganan banjir di Buton khususnya kecamatan Lasalimu dan Kapontori tahun 2023,” harap Risman.

Ia menambahkan, usulan prioritas pembangunan pencegahan dan penanganan banjir di Kecamatan Lasalimu dan Kecamatan Kapontori guna mendukung program pemerintah menjadikan Lasalimu sebagai kawasan bisnis.

“Jadi karena Lasalimu itu akan dijadikan kawasan bisnis maka siapapun kepala daerahnya prioritas membangun kawasan sekitarnya yakni kecamatan Lasalimu dan kecamatan Kapontori harus menjadi prioritas pembangunan daerah,” tutup Risman.

Editor: Rasmin Tara

The post FKP Buton Dorong Pencegahan Banjir Masuk Prioritas Pembangunan 2023 appeared first on MonitorSultra.Com.

Kegiatan tersebut dilakukan secara bergotong royong. Masing-masing personel Polres Buton  diterjunkan kebeberapa titik lokasi tempat yang langganan bajir.

Titik itu, diantaranya, Desa Lasembangi,  Togo Mangura, Nambo, Lawele, Benteng, Wagari, Sri Batara, Talaga Baru, Todanga dan Desa Wakuli.

Kapolres  Buton, AKBP Gunarko, menyebutkan kegiatan bakti sosial ini melibatkan dari semua personel mulai dari tingkat Polres hingga kepada Polsek.

The post Tangani Banjir di Kecamatan Lasalimu, Jajaran Polres Buton Gelar Bakti Sosial appeared first on MonitorSultra.Com.

MonitorSultra.Com, BUTON – Banjir di beberapa desa wilayah Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, harus menjadi perhatian serius oleh Pemda Buton.

Alasan yang paling utama bahwa Lasalimu akan dirancang menjadi kawasan bisnis daerah.

“Karena disitu ada Aspal sebagai kandungan sumber daya alam yang utama,” ungkap Risman, seperti rilis yang diterima media ini, Sabtu, (18/6/2022) malam.

Bupati Buton, Drs La Bakry, dimana-mana setiap kunjungan selalu mengangkat Aspal Buton tapi tidak memikirkan apa yang terjadi di wilayah sekitarnya.

“Soal banjir ini, saya anggap sebagai persoalan serius untuk di pikirkan,” ucapnya.

Pemda Buton harus berkoordinasi dengan Pemprov Sultra secepatnya mengatasi titik-titik banjir untuk mencegah terjadinya banjir yang lebih parah lagi kedepan.

Sekali lagi sebagai wilayah yang sudah dirancang sebagai kawasan bisnis maka pemerintah harus lebih cepat mengatasinya.

Editor: Rasmin Tara.

The post Kawasan Bisnis Aspal Buton dan Banjir di Lasalimu appeared first on MonitorSultra.Com.