Kegiatan yang dihadiri oleh para anggota DWP dari berbagai instansi ini berlangsung dalam suasana penuh keakraban dan kekeluargaan.

Kegiatan itu diawali dengan yasinan bersama dan dilanjutkan dengan agenda utama berupa pengundian arisan bulanan.

Mewakili Ketua DWP Kabupaten Buton, Ny Kikki Amalia Asnawi, giat perdana DWP tersebut dipimpin Wakil I Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Buton, Ny Erni Harmin.

“Menyampaikan pesan dari ketua Dharma Wanita Ny. Kiki Amalia Asnawi ucapan terima kasih kepada kita semua yang telah berpartisipasi kepada perayaan hari ulang tahun Dharma wanita kabupaten Buton bulan Desember yang lalu,” kata Ny Erni Harmin.

Dikatakannya DWP Kabupaten Buton dalam e-reporting tingkat Kota/Kabupaten, Kabupaten Buton mendapat rangking ke 2. Ia berharap dapat ditingkatkan di tahun tahun berikutnya.

Pada kesempatan itu Erni Harmin tak lupa mengucapkan terima kasih atas komitmen teman-teman untuk terus menghadiri pertemuan rutin yang merupakan suatu kewajiban untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga Pegawai Negeri Sipil.

Pertemuan ditutup dengan doa bersama dan berharap pertemuan rutin ini terus menjadi ajang untuk mempererat kebersamaan sekaligus memberi dampak positif bagi masyarakat Buton.

The post Ketua DWP Buton Gelar Pertemuan Rutin dan Yasinan appeared first on MonitorSultra.Com.

Perdana, pada Senin, 9 Oktober 2023 pagi, La Ode Mustari bersama Ketua Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Buton, Ny. Dra. Andi Asniwati Mustari menyempatkan diri untuk bertatap muka dengan Pengurus dan Anggota Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Buton.

Tatap muka perdana digelar di Aula Rujab Bupati Buton, Pasarwajo, dihadiri Sekretaris Daerah Asnawi Jamaluddin, S.Pd., M.Si dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Buton Ny. Kiki Amalia Asnawi.

Dalam sambutannya, La Ode Mustari, yang saat ini juga menjabat sebagai Sekwan Provinsi Sultra itu berbagi pengalaman dan memberi nasehat serta masukan kepada seluruh ibu-ibu Dharma Wanita.

“Saya bersama Pj yang lain (Kabupaten lain-red) dilantik pada tanggal 4 September 2023, praktis saya menjalankan tugas sebagai Pj. Bupati Buton selama 1 bulan 6 hari. Sebagaimana kita ketahui bersama, karena saya Pj maka Ketua TP. PKK Kabupaten Buton juga Pj. Dan Pj waktunya tidak lama, paling lama 1 tahun, dan setiap 3 bulan dievaluasi. Oleh karena itu, keberhasilan Pj. Bupati sangat ditentukan oleh seberapa besar kemampuan, kontribusi, sumbangan pikiran dan tenaga seluruh Organisasi Perangkat Daerah, ya suaminya ibu-ibu sekalian. Dengan limit waktu yang sangat singkat ini, keberhasilan kepala OPD, peran ibu-ibu sangat diharapkan agar suami ibu-ibu sukses menjalankan tugas dan membantu saya sebagai Penjabat Bupati Buton dalam membangun Buton,” katanya.

Pada kesempatan itu, Mantan Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Sultra mengingatkan ibu-ibu Dharma Wanita untuk waspada terhadap informasi hoax yang dapat memecah belah. Selain itu, Mantan Asisten I Sekda Buton ini menekankan agar Ibu-ibu dharma wanita dapat konsisten menjalankan peran mendampingi suami, namun seyogyanya tidak mencampuri urusan-urusan pemerintahan.

“Ibu-ibu jangan sampai mencampuri urusan-urusan pemerintahan. Untuk itu belajar sama Ibu Pj. Ketua Tim Penggerak PKK dan penasehat dharma wanita persatuan. Sama sekali tidak pernah beliau mengurusi urusan pemerintahan,” tambahnya.

Dikatakannya, seluruh dharma wanita persatuan Kabupaten Buton untuk terus menjaga kekompakan dan persatuan satu sama lain.

“Harapan saya sebagai Pj Bupati, mari jaga kekompakan, jaga persatuan di antara kita. Apalagi dalam kondisi digitalisasi saat ini. Kemajuan teknologi saat ini telah merubah mindset kita, pola pikir kita, merubah kebiasaan, dan merubah seluruh tatanan kehidupan kita. Kita harus bisa menyesuaikan kemajuan zaman. Oleh karena itu, penyesuaian terhadap teknologi menjadi sebuah keharusan. Namun secanggih apapun kemajuan teknologi, hal-hal kemanusiaan, sosial masih harus menjadi hal yang dominan dan penting untuk diperhatikan,” tutur mantan Camat Betoambari itu.

Di tempat yang sama, Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Buton Ny. Dra. Andi Asniwati Mustari mengungkapkan, sangat bahagia bisa bertatap muka langsung dengan ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Buton.

“Saya sangat bahagia bisa bertemu ibu-ibu dharma wanita yang juga sangat bahagia dan cantik-cantik semua. Itulah yang kita harapkan dalam sebuah organisasi. Organisasi adalah sekumpulan orang atau kelompok yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Jadi tujuan organisasi kita tidak boleh ada kelompok di dalam kelompok,” katanya.

Lebih lanjut, mantan Pj. Ketua TP PKK Buton Selatan itu menekankan, kekompakan dan kerja sama yang baik dalam organisasi dharma wanita.

“Dalam suatu organisasi kita harus saling mendengarkan, kita saling bergandengan tangan, kita bekerja sama satu sama lain untuk yang terbaik. Saya ingin organisasi Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Buton berjalan dengan baik, kalau ada yang tidak tahu saling menginformasikan. Saya ingin kekompakan ini tetap dipupuk. Tidak boleh tercerai-berai. Jika ada permasalahan agar diselesaikan dengan baik,” harapnya.

Selain pertemuan rutin bulanan, momen tatap muka perdana itu dimanfaatkan untuk perkenalan Pj. Bupati Buton dan Ibu Penasehat DWP Buton Ny. Dra. Andi Asniwati Mustari serta sebaliknya perkenalan ibu-ibu Ketua Dharma Wanita Persatuan OPD, Instansi Vertikal dan DWP Kecamatan se-Kabupaten Buton (Adm).

The post Tatap Muka Perdana Pj Bupati Buton dengan Pengurus dan Anggota DWP Buton appeared first on MonitorSultra.Com.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Forkpimda Kabupaten Buton, Kepala BPS Buton, Ketua Karang Taruna Kabupaten Buton, Perwakilan PMI, Ka Cab BRI Baubau, Ka Unit BNI Pasarwajo dan Bank Sultra.

Berbagai kegiatan digelar di antaranya Pemeriksaan Tekanan Darah, Pemeriksaan Hb, Pemeriksaan USG, Penyuluhan Pencegahan Stunting, Dapur Stunting, Donor Darah oleh PMI.

Amatan di lapangan, Pj Bupati Buton, Drs. Basiran, M.Si bersama Forkopimda memasak bersama menu sehat berimbang langsung di dapur stunting. Kepala BPKAD Sultra itu, didampingi langsung Ketua I TP PKK Kabupaten Buton, Ny. Deisy Natalia Rompas Basiran, SH menyuguhkan masakan Buton Parende.

“Ini namanya masakan Parende. Ini adalah masakan dari Ikan Tuna yang potensinya banyak di Kabupaten Buton. Ini merupakan Ikan Tuna terbaik di dunia, dan merupakan ikan yg bernilai ekspor. Masih segar,” kata Basiran di sela-sela kegiatan dapur Stunting.

Kepala Kejaksaan Negeri Buton, Ledrik V.M Takaendengan, S.H, M.H turut mengomentari kegiatan Dapur Stunting tersebut.

“Ini adalah masakan luar biasa yang dimasak langsung oleh pimpinan daerah ini. Menunya sederhana, Ikan Tuna yang dimasak parende. Dengan menu ini diharapkan ke depan grafik stunting dapat menurun,” ujar Kajari.

Basiran pun mengapresiasi Ikatan Adhyaksa Dharmakirana (IAD) Kabupaten Buton atas gagasannya melakukan gerakan Buton Sehat Bebas Stunting (BSBS)

“Organisasi IAD ini selangkah lebih maju dari organisasi wanita lainnya karena bisa menyatukan istri pegawai kejaksaan yang masih aktif, yang sudah pensiun ataupun telah meninggal dunia dalam satu wadah yaitu IAD dan bersama-sama menggagas gerakan ini yang bersinergi dengan pemerintah daerah,” kata Basiran.

Sebagai upaya dukungan dari Bergerak Bersama BSBS ini, Pj Bupati Buton telah menginstruksikan semua Satuan Perangkat Daerah, mulai dari Sekda sampai Kepala Desa/Lurah dan UPTD lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Buton wajib menjadi orang tua asuh balita/anak stunting yang ada di Wilayah Kabupaten Buton.

Sementara Forkopimda dan lembaga instansi vertikal lainnya agar menjadi bapak peduli stunting dan istrinya menjadi ibu peduli stunting. Karena Forkopimda dan pimpinan Instansi Vertikal maupun BUMN termasuk Bank dapat mengajak anggotanya/staf menjadi Orang Tua Asuh Anak Stunting.

Intruksi Bupati ini kata Mantan Kepala Badan Kesbangpol Kalimantan Utara itu, berisi tentang perintah kepada semua Perangkat Pemda Kabupaten Buton termasuk Kepala Desa untuk menjadi Orang Tua Asuh Anak Stunting.

“Untuk teknis pelaksanaanya akan diatur dalam Surat Edaran Bupati dan akan selalu dievaluasi sesuai perkembangan bayi/anak stunting. Dan untuk penetapan Orang Tua Asuh masing-masing anak Stuting akan ditetapkan dengan Keputusan Bupati,” jelas Basiran.

Mantan Asisten Tata Pemerintahan Sekda Provinsi Sultra ini menegaskan, tugas dari orang tua asuh anak/bayi stunting dan bapak/Ibu peduli stunting ini untuk memberikan bantuan dalam bentuk Natura yang mengandung protein hewani sesuai kebutuhan dan kondisi/kecocokan makanan anak Stunting dan tentunya bergizi seperti telur, ikan, ayam, daging dan susu kepada bayi/anak stunting yang telah diverifikasi oleh Dinas Kesehatan sebagai upaya mendukung gerakan bersama “Buton Sehat Bebas Stunting”.

Data terakhir ungkap Basiran, jumlah bayi stunting di Kabupaten Buton sebanyak 1.918 yang tersebar di Kecamatan Pasarwajo sebanyak 457 anak, Kecamatan Wabula 108 anak, Kecamatan Wolowa 151anak, Kecamatan Siontapina 374 anak, Kecamatan Lasalimu selatan 319 anak, Kecamatan Lasalimu 266 anak, dan Kapontori sebanyak 243 anak.

“Jika jumlah ini tidak segera ditangani dengan baik maka mereka akan jadi beban pada saat terjadinya bonus demografis atau peledakan jumlah penduduk ditahun 2030-2035 dan akan menjadi beban disaat memasuki Indonesia Emas tahun 2045 nanti,” sebut Basiran, sebagaimana arahan Bapak Presiden RI H. Joko Widodo.

Masalah stunting ini tambah Basiran, dimulai 0 hari sampai 1.000 hari kehidupan. Untuk itu, ia mengimbau kepada para Camat, Kepala Desa/Lurah dan Kepala Puskesmas wajib mengetahui berapa jumlah ibu hamil yag ada di wikayah kerja masing-masing sekaligus mencatat berapa anak yang terindikasi stunting.

“Jika itu dilakukan maka kasus stunting dapat dicegah sejak dini dan Indonesia sehat bebas stunting ditahun 2045 akan terwujud,” jelasnya.

Sementara itu Ketua Ikatan Adhyaksa Dharmarini Kabupaten Buton, Ny. Mona Ledrik Takaendengan mengatakan, dalam rangka menindak lanjuti arahan Presiden RI, Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Kabupaten Buton bekerjasama dengan Pemda Kabupaten Buton dan TP PKK, dinas terkait yakni Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Diskominfo dan Persandian, Humas dan Protokoler, Karang Taruna, PMI, dan organisasi wanita di Kabupaten Buton menggelar kegiatan ini, yakni Buton Sehat, Bebas stunting.

“Kita mengharapkan generasi emas bebas stunting yang kita bentuk sejak dalam kandungan untuk menuju Indonesia sehat bebas stunting ditahun 2045. Mari kita bergerak bersama-sama, karena bersama kita pasti bisa,” ungkap Ketua IAD Kabupaten Buton.

Dalam kegiatan itu, sekaligus dirangkaikan dengan pemeriksaan USG bagi ibu hamil, pemeriksan HB, pengukuran tinggi badan bagi anak stunting juga pemberian kontrasepsi bagi ibu hamil untuk persiapan pasca salin dan transport peserta DASHAT (dapur sehat atasi stunting).

Selain itu, Pj Bupati Buton juga memberikan Piagam pengharagaan Kepada Forkopimda Buton sebagai bapak Peduli Stunting.

“Ini adalah bentuk penghargaan kepada teman-teman Forkopimda atas keperduliannya menggerakkan anggotanya/stafnya dan masyarakat untuk bergerak bersama Buton Sehat Bebas Stunting,” tambah Basiran.

Pada kesempatan itu juga, BRI dan BNI memberikan bantuan kartu BRI dan BNI yang dapat digunakan untuk belanja bagi Ibu Hamil serta pemberian tablet tambah darah kepada bumil, remaja putri dan pasangan usia subur.

(Ras)

The post Tindak Lanjuti Arahan Presiden RI, IAD Bersama Pemkab Buton, TP PKK, DWP, PMI dan Karang Taruna Gelar GBSBS appeared first on MonitorSultra.Com.

Takjil yang dibagikan itu berupa Kue, Es Buah dan makanan, sebanyak 1.500 paket yang menyasar kepada para tukang ojek, supir Angkot dan Motor bagi siapa saja yang melintas di area itu.

Selain di Halaman Rujab Bupati Buton, takjil tersebut juga dibagikan, di Pasar Ompu Kelurahan Takimpo dan Tugu Aspal Kelurahan Wakoko, Kecamatan Pasarwajo. Masing-masing 500 paket takjil.

Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Buton, Ny. Delya Montolalu La Bakry mengatakan, pembagian takjil hari ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat saat berbuka puasa bersama keluarga kecilnya.

“Walaupun mungkin tidak seberapa minimal bisa meringankan beban mereka untuk berbuka puasa bersama untuk keluarga kecil mereka di rumah,” kata Istri Bupati Buton ini.

Selain itu, lanjut Delya Montolalu La Bakry, wajib bagi siapa saja umat muslim untuk selalu bersedekah, terlebih pada bulan suci ramadhan ini bulan yang penuh berkah.

“Hal ini menjadi tujuan dan harapan untuk memberikan tali kasih dan bentuk perhatian kita kepada sesama yang membutuhkan uluran tangan kita,” ujarnya.

Penasehat DWP ini berharap, semoga takjil yang dibagikan itu bernilai ibadah disisi Allah SWT dan menambah amal kebajikan kita.

“Mudah-mudahan apa yang kita bagikan tadi dapat bernilai ibadah, dibulan ramadhan ini,” pungkas Delya Montolalu La Bakry.

Sebagai tambahan, kegiatan bagi-bagi takjil ini hasil dari kerja sama antara Dharma wanita, Ibu-ibu PKK, Forum Anak dan sumbangsih dari OPD lingkup pemerintahan Kabupaten Buton juga Ibu Camat Pasarwajo.

Penulis: Rasmin Tara

The post Berkah Ramadhan, Dharma Wanita Gandeng Tim Penggerak PKK Buton dan Forum Anak, Giat Bagi-bagi 1.500 Takjil appeared first on MonitorSultra.Com.