MONITORSULTRA, BUTON –Pemerintah Daerah melalaui Dinas Kesehatan Kabupaten Buton menyerahkan 46 unit kendaraan operasional kesehatan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024, di Pelataran Kantor Bupati Buton, Takawa, Kecamatan Pasarwajo Sulawesi Tenggara, Selasa (26/3/2024) pagi.
Penyerahan kendaraan roda dua itu dilakukan secara simbolis oleh Pj Bupati Buton Drs. La Ode Mustari, MSi didampingi, Setda Asanawi Jamaluddin, SPd,. MSi dan Asisten 1, Alimani, SSos,. MSi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buton, Syafaruddin, SKM,. MKes dalam laporannya menyampaikan, untuk mendukung pelayanan kesehatan kepada masyarakat maka dibutuhkan sarana dan prasarana lapangan, salah satunya kendaraan operasional baik Dianas kesehatan maupun Puskesmas.
“Alhamdulillah dibawah dukungan bapak Pj Bupati Buton, Pak Sekda Pak Asisten 1, kami mengusulkan ke Kementerian Kesehatan melalui dana alokasi khusus tahun 2024, alhamdulillah kita mendapatkan 46 motor,” kata Syafaruddin.
Syafaruddin dalam laporannya menyebutkan, 46 unit motor tersebut dialokasikan dalam rangka mendukung Tupoksi, baik di dinas kesehatan maupun di Puskesmas.
Dia merincikan dari 46 itu, 8 unit untuk bidang koordinator Puskesmas, 11 unit petugas kesehatan lingkungan Puskesmas, 13 unit bendahara bantuan operasional kesehatan (BOK), 7 unit programer Puskesmas lainnya dan 7 programer lainnya di lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Buton.
Lebih lanjut Syafaruddin mengungkapkan, bidang koordinator Puskesmas pada tahun lalu juga mendapatkan 7 unit motor roda dua, ditambah dengan 8 unit ini maka seluruh bidang koordinator di Puskesmas Kabupaten Buton sudah lengkap kendaraannya.
“Karena tahun lalu sudah dapat 42 unit tahun ini 46 unit. Mudah-mudahan tahun depan bertambah lagi, ini bisa ada karena kita didukung oleh bapak Pj Bupati Buton, Pak sekda Asisten 1 sehingga kita tetap meminta dukungan dari Pak Pj Bupati Buton Pak Setda Pak Asisten 1 sehingga tahun depan kita bisa lagi mendapatkan bantuan operasional motor ditahun anggaran 2025 sehingga teman-teman Puskesmas yang belum dapat itu, tahun depan bisa dapat seperti bendahara jaminan kesehatan nasional yang juga berperan penting dan programer kesehatan lainnya,” ujarnya.
Pada kesempatan itu Syafaruddin, mengucapkan terimakasih kepada Pj Bupati Buton, Setda dan Asisten 1 atas dukungan sehingga bisa memperoleh motor operasional tersebut.
“Dan saya berharap kepada teman-teman semua bisa meningkatkan kinerja pelayanan baik di dinas maupun di Puskesmas,” harapnya.
Selain itu, sebelum mengakhiri laporannya, Kepala Dinas ini kembali menyampaikan bahwa beberapa hari lalu 8 unit Ambulans juga sudah tiba di Buton. Anggaran dari DAK 2024.
“Insya Allah setelah kita melakukan pengecekan fisik minggu depan kita serahkan lagi, insya Allah ditempat ini lagi pak, mohon kesediaan Pak Bupati juga untuk penyerahan 8 Ambulans untuk mendukung pelayanan di Puskesmas,” pintanya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Buton, Drs. La Ode Mustari, M.Si dalam sambutannya mengapresiasi kinerja Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buton, yang telah berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat melauli kendaraan operasional Kesehatan.
“Saya sangat mengapresiasi kinerja Dinas Kesehatan, memang perlu upaya-upaya perlu Usaha-usaha tesebut oleh kepala dinas mendapatkan bantuan melalui kementerian, dan memang secara subtansi kesehatan itu penting,” kata Mustari.
Mustari mengatakan, ini merupakan suatu kesyukuran karena pemerintah telah memperhatikan kesehatan masyarakat. Terlebih lagi Kepala Dinasnya yang sangat luar biasa mendapatkan program dari Kementerian Kesehatan melalui DAK 2024.
“Ini rasa syukur kita bahwa pemerintah sudah punya perhatian luar biasa menyedihkan kendaraan operasional. Saya kira dengan adanya kendaraan itu bisa membantu teman-teman sekalian melakukan pelayanan di masyarakat Kabupaten Buton,” harapnya.
“Bahkan tahun depan ada kemungkinan kita dapat lagi, luar biasa Pak Kadis kita aplos Pak Kadis ya, luar biasa kepala dinas seperti beliau, dari 17 Kabupaten Kota di Sulawesi Tenggara saya kira baru di Buton ini yang mendapatkan (kendaraan roda dua-red),” sambungnya.
Selain itu, Mustari juga mengungkapkan saat ini dirinya tengah berupaya melakukan koordinasi dengan Pemprov Sultra untuk bisa pembangunan rumah sakit di wilayah Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton namun, masih terkendala pada persoalan lahan.
“Saya juga lagi berupaya ini hanya belum ada tindak lanjut dari pemerintah provinsi membangun rumah sakit khususnya di Kecamatan Kapontori, ini maknanya apa kita harapkan masyarakat Buton itu tidak perlu dirujuk di Baubau karena sudah ada rumah sakit di Kapontori,” ungkapnya.
Menurutnya, jika rumah sakit sudah ada di Kecamatan Pasarwajo dan Kapontori maka peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat semakin baik.
“Kalau sudah ada satu di Pasarwajo satu di Kapontori saya kira strategis sekali kalau kita bangun rumah sakit di wilayah Kecamatan Kapontori, hanya kita terkendala hanya soal tanah, saya sudah sampaikan ke Pak Camat kalau ada masyarakat yang mau menghibahkan tanahnya saya kira bisa kita tindak lanjuti,” pungkasnya.
Penulis: Rasmin Tara