Demo Aktifitas Pemuatan Aspal, Aktivis Menduga Ada ‘Kongkalikong’, Massa Minta Bupati DPRD Buton dan Pihak Vendor Temui Massa Aksi

Example 120x600
banner 468x60

BUTON, (MonitorSultra.com) — Aliansi Front Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Buton melakukan aksi demontrasi hingga pada pemblokadean jalan aktivitas pemuatan aspal melalui jalan umum.

Pemblokadean jalan dilakukan di Bundaran Kelurahan Wakoko, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Senin (8/9).

Terpantau, akibat aksi itu puluhan mobil pengangkut aspal mitra perusahaan tertahan dipertengahan jalan oleh kepolisian lalu lintas Polres Buton.

Salah satu koordinator aksi Yulan Iskandar menyampaikan, aktivitas pemuatan aspal yang dilakukan pihak perusahaan diduga melanggar perjanjian kerja sama.

Pasalnya, pemuatan aspal yang dilakukan mobil-mobil truk dinilai melebihi tonase yang disepakati oleh pihak vendor dengan pemerintah daerah Kabupaten Buton.

“Dalam perjajian itu yang disepakati 7 ton, 2 ton beban kendaraan dan 5 ton beban muatan,” kata Yulan dalam orasinya.

Dalam orasi itu, massa aksi meminta Pemda dan DPRD Buton juga pihak perusahaan untuk menemui para demonstran agar menunjukkan dokumen perjanjian kerja sama supaya semua menjadi terang benderang.

Dengan tegas disampaikan, jika pihak perusahaan terbukti melakukan pelanggaran maka pemerintah diminta untuk mencabut izin perusahaan tersebut.

“Meminta kepada pihak perusahaan untuk membuka dokumen kerja sama supaya kita lihat bersama, jika pihak perusahaan terbukti melakukan pelanggaran, maka cabut izin perusahaannya,” tegas Yulan.

Irwan Jakaria, salah seorang aktivis Kabupaten Buton juga dalam orasinya menduga ada ‘permainan’ antara pemerintah Kabupaten Buton dengan pihak perusahaan.

“Bahwa sampai dengan hari ini pucuk pimpinan mencoba untuk ‘bermain mata’ mencoba untuk buta dan tuli dengan persoalan-persoalan yang terjadi di Kabupaten Buton,” tegasnya.

“Dan besar kemungkinannya bahwa ada kongkalikong ada ‘permainan’ ada indikasi besar dugaannya bahwanys surat perusahaan dan pucuk-pucuk pimpinan yang ada di Kabupaten Buton mencoba untuk tidak tahu menahu tentang persoalan ini,” sambungnya.

Aksi demo sedang berlangsung, salah seorang koordinator mobil truk menemui para demonstran meminta agar blokade jalan dibuka.

“Kita dihitung per ret, begini, itu bicaranya kamuorang sama mereka, kita orang bagamana, kita tidak bisa lewat ini,” kata koordinator.

Pantauan media ini, beberapa orang supir truk mencoba untuk membuka blokade jalan namun para demonstran tak terima sehingga terjadi aksi saling dorong antara massa dengan supir truk.

Namun demikian, terlihat ada beberapa mobil truk sempat lolos dari blokade itu dan tetap melanjutkan perjalanannya.

(rsm/ms).