Redaksi

Bupati La Bakry Hadiri Pesta Adat Tahunan Holimombo-Liwumpatu

MonitorSultra.Com, BUTON – Bupati Buton, Drs. La Bakry, menghadiri pesta adat tahunan Holimombo-Liwumpatu. Tradisi turun temurun ini digelar sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang maha esa atas hasil panen yang dimilikinya melimpah.

Pesta adat itu digelar di Halaman Baruga, Desa Holimombono, Kecamatan Wabula, pada Rabu, (16/3/2022) malam.

Turut hadir Forkopimda Buton Asisten 1 Sekda Buton, Pejabat Kecamatan Wabula, Perangkat desa dan Sara Adat Holimombo.

Dihadapan para tokoh dan masyarakat Drs La Bakry, mengingatkank untuk tidak lengah dalam menerapkan Prokes. Menurunnya Pandemi Covid-19 saat ini diharapkan terus menjaga imun, melakukan vaksinasi untuk melindungi diri dan juga orang lain terhadap menyebaran virus.

“Bulan Ramadhan yang terhitung 2 minggu lagi ini kita dapat menjalankan ibadah puasa Ramadan dengan tenang dan bahagia. Oleh karena itu, kita tetap menjaga kesehatan dan saling menjaga untuk terhindar dari pandemi Covid-19,” kata politisi Golkar ini dalam sambutannya.

Mantan wakil Bupati Buton ini mengatakan, 72 kadie yang ada di wilayah Eks Kesultanan Buton saat ini, semua bersaudara. Oleh karena itu Bupati La Bakry berharap kepada seluruh masyarakat Kabupaten Buton untuk tidak saling menghina, saling menyetiadakan.

“Dimalam yang cerah ini saya sampaikan mari kita bersama-sama memupuk hubungan kekeluargaan dan silahturahim serta saling membantu di antara kita sesuai dengan Falsafah Buton,” kata Ketua DPD II Golkar Buton ini.

Pada kesempatan itu juga orang nomor 1 di Buton itu menyampaikan, pesta adat bukan perbuatan syirik. Namun merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Kesyukuran tersebut diwujudkan dengan berkumpul bersama dalam pesta adat yang juga merupakan salah satu ibadah bersilahturahim.

“Kita harus berdoa, memohon kepada yang Maha Kuasa bahwasanya di musim tanam dan musim panen untuk melimpahkan rezeki-Nya,” ujar La Bakry.

Selain itu, Bupati Buton dalam arahannya juga menyinggung soal kelangkaan minyak, Ia mengimbau masyarakat untuk tidak menjadikan ini sebagai musibah besar.

“Di wilayah Kabupaten Buton ini potensi kelapa cukup banyak. Dengan itu kita dapat membuat Minyak dari Kelapa. Oleh karena itu selama 2 tahun ini saya dorong masyarakat Kabupaten Buton untuk menanam Kelapa untuk ketahanan pangan jika ada kondisi seperti saat ini,” harapnya.

“Ini semua ada hikmahnya. Dengan tingginya nilai harga Minyak goreng, kita hidup lebih sehat lagi. Menu keseharian kita berupa ikan bisa dibakar, diparende dan kitapun terhindar dari makanan berminyak,” pungkas La Bakry.

Editor: Rasmin Tara

Exit mobile version