banner 200x800
banner 200x800

Cerita Basiran Jumpa Dukun Aspal Buton, Pj. Bupati Buton Yakin Aspal Buton Bakal Mendunia

Penjabat Bupati Buton Drs. Basiran (Kampurui), berjabatan tangan dengan Presiden RI,Ir Joko Widodo.
Example 120x600
banner 468x60

MonitorSultra, BUTON – Presiden Ir Joko Widodo saat melakukan Kunjungan kerja di jazirah Buton, menegaskan untuk menghentikan import Aspal dua tahun mendatang dan bakal menggunakan Aspal Buton sebagai bahan baku pengaspalan di Indonesia. Namun kenyataanya bisa saja lebih cepat dari dua tahun.

Hal itu diyakini Pj. Bupati Buton, Drs. Basiran, M.Si setelah bertemu “Dukun Aspal” yang menyebut potensi Aspal Buton memang kelas dunia.

Dukun yang dimaksud Kepala BPKAD Provinsi Sultra itu, tentu saja bukan praktisi klenik. Namun seorang ahli Aspal yang telah lama meneliti dan membuat teknologi pemurnian Aspal Buton. Saking presisinya perkiraan sang ahli yang enggan namanya dipublikaskan itu terkait Aspal, ia kemudian dijuluki “Dukun Aspal”.

Dari hasil diskusinya, Dukun Aspal itu menyebut Aspal Buton memiliki kandungan yang sangat luar biasa. Dukun Aspal meyakini tidak sampai dua tahun Indonesia akan stop import Aspal. Bahkan akan mengekspor ekstraksi Aspal ke luar negeri, jika memaksimalkan potensi Aspal Buton.

“Saya yakin tidak sampai dua tahun Aspal Buton akan mendunia dan stop impor,” kata Basiran, mengutip pernyataan sang Dukun Aspal.

Dukun Aspal itu, kata orang nomor satu di bumi penghasil Aspal itu, telah menciptakan teknologi pengolahan aspal Buton sejak 10 tahun lalu. Ia sempat bereksperimen dengan Aspal dari Trinidad USA, Venezuela dan Iran. Tapi berbeda dengan Aspal Buton. Karena memiliki keunikan tersendiri berupa struktur kandungan yang bagus, esktraksi aspal Buton selalu berhasil dia buat dengan tehnogi yang dibuat sendiri.

Pada pertemuan beberapa waktu lalu di Jakarta, Mantan Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Kalimantan Utara ini mengatakan teknologi yang dibuat oleh “Sang Dukun Aspal Buton”, mampu menciptakan kandungan 100 persen.

“Saya ditemui lansung untuk membicarakan bagaimana pengelolaan potensi Aspal Buton kedepannya sehingga bisa menembus pasar dunia,” ujarnya.

Ahli yang menciptakan teknologi pengelolaan Aspal Buton tersebut kata Basiran, menyebut pengelolaan Aspal Buton menggunakan 100 persen tehnologi produk dalam negeri, sehingga Aspal Buton akan menghemat devisa negara, jika kebutuhan Aspal dalam negeri semua berasal dari Industri pengelohan Aspal Buton.

Bahkan, lanjut Basiran, pengelolaan Aspal Buton dari teknologi yang diciptakan oleh ‘Dukun Aspal” itu jelasnya, tidak akan ada limbah buangan. Dari sisa ekstraksi Aspal Buton, bisa dibuat untuk bahan industri lainnya seperti atap bangunan, bahkan dapat dijadikan sebagai bahan baku bubuk mesiu atau bahan pendorong pada senjata api, tetapi untuk saat ini belum terpikirkan untuk hal tersebut.

“Jadi Prisipnya tidak sampai dua tahun Aspal Buton akan menghentikan import. Dan biaya atau harga ekstraksi Aspal Buton lebih murah dari aspal import. Kalau pak Jokowi mengatakan dua tahun ke depan Buton menjadi pusat industri aspal bukan lagi hanya sebagai lokasi tambang, itu memang harus,” cerita Basiran, mengutip pernyataan Dukun Aspal.

Bahkan, terang Basiran, sudah ada hasil produksi ekstraksi Aspal Buton yang siap untuk digunakan sebagai bahan uji coba pada pengaspalan salah satu ruas jalan di Kabupaten Buton. Karena sesuai janji Sang Ahli tersebut akan menyumbangkan 1 ton Aspal hasil Teknologi ekstaraksi Aspal 100 persen yang dia ciptakan kepada Pemda Buton dalam waktu dekat agar bisa diperlihatkan kepada publik bahwa Industri hasil pengolahan Aspal Buton sesuai harapan Bapak Presiden Jokowi dapat terwujud dalam waktu tidak cukup dua tahun.

“Dan Aspal Buton hasil ekstraksi tersebut dikemas dalam dalam kantung/karung seperti semen dengan isi setiap kantung/zak seberat 50kg, tentu berbeda dengan Aspal Import yang disimpan dalam Drum,” tutup Basiran.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Ir Joko Widodo dengan tegas menyampaikan untuk menyetop impor aspal, hal tersebut dikarenakan potensi aspal yang ada di Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara dinilai sangat besar, namun kegiatan produksinya tidak berjalan.

“Sehingga tadi sudah kita putuskan, dua tahun lagi, tidak ada impor aspal,” tegas Jokowi.

Sejalan dengan hal tersebut, Presiden meminta jajarannya agar pengolahan aspal harus dikerjakan oleh Kabupaten Buton melalui berbagai skema kerja sama baik dari BUMN maupun pihak swasta.

“Semuanya harus dikerjakan oleh Buton. Silahkan, BUMN silahkan, swasta silahkan, join dengan asing juga silakan tetapi kita ingin ada nilai tambah dari aspal yang ada di Buton,” ucapnya.

Presiden RI, Ir. Joko Widodo menyebutkan jumlah impor aspal yang selama ini dilakukan hampir mencapai 5 juta ton per tahun, padahal Kabupaten Buton memiliki potensi aspal yang sangat besar, yakni mencapai 662 juta ton.

“Karena ada potensi 662 juta ton di sini, gede sekali. Sehingga kalau setahun impor 5 juta, itu kita kira-kira masih 120 tahun yang bisa kita olah aspal yang ada di sini,” kata Jokowi kepada sejumlah awak media, saat meninjau lokasi pabrik aspal PT Wika Bitumen Kabupaten Buton, Selasa, (27/9/2022).

Dalam keterangannya, Presiden ke-7 ini berharap agar potensi besar tersebut dapat segera direalisasikan sehingga masyarakat akan mendapatkan manfaat dan Kabupaten Buton dapat hidup kembali sebagai industri penghasil aspal.

“Nilai tambah ada di sini, pajak ada di sini, royalti ada di sini, dividen ada di sini, pajak karyawan semuanya ada di sini. Sehingga kita harapkan Buton hidup kembali sebagai industri penghasil aspal, bukan tambang, bukan tambang,” pungkasnya

(Ras)