MONITORSULTRA.com, Baubau – Sekertaris umum (Sekum) PMI Kabupaten Buton, Arman, didampingi ketua bidang UTD dan donor darah Yenni Wahdaniyah melakukan sarasehan dengan Dirut UTD PMI Buton Ramli Code, di UTD Buton di Baubau, Sulawesi Tenggara, pada Selasa, (28/9/2021).
Kunjungan itu merupakan kegiatan rutin yang akan terus dilakukan oleh PMI Kabupaten Buton untuk memonitoring dan mengevaluasi pengelolaan dan pengembangan Unit Transfusi Darah (UTD) Buton .
Sekum PMI Kabupaten Buton mengapresiasi kinerja direktur dan jajarannya karena mampu mengembangkan sendiri UTD Buton meski tak mendapatkan bantuan dari PMI Kabupaten Buton.
“Dlm mengelola manajemen UTD sehingga mampu bertahan dan mengembangkan UTD menjadi setara dgn UTD prop Sultra atau propinsi lainnya,walaupun tdk mendapat bantuan atau perhatian dari PMI buton,” rilis Arman melalui WhatsApp kepada media ini, Selasa, (28/9/2021).
Untuk itu lanjut Arman yang juga Ketua Cabor Wushu, dalam agenda kerjanya pihaknya akan fokus pada pengembangan sarana dan prasarana serta peningkatan kesejahteraan karyawan.
“Kedepan kami akan lebih fokus dlm pemgembangan UTD buton terutama perbaikan sarana prasarananya,juga tak lupa utk peningkatan kesejahteraan karyawannya,agar mereka dpt bekerja lebih baik,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, direktur utama Unit Transfusi Darah (UTD), Ramli Code juga sebagai Dirut RSUD Kabupaten Buton, mengeluhkan kondisi sarana dan prasarana terutama Kulkas penyimpanan darah itu menurutnya sudah tidak layak pakai.
“Terutama kondisi bangunan udh sangat memprihatinkan perlu direhab, kemudian kulkas penyimpanan darah daya tampungnya sangat kecil dan mulai usang,” sebutnya.
Atas dasar itu Ramli berharap kepada Pengurus PMI Kabupaten Buton agar melakukan rehabilitasi sarana dan prasarana, khususnya penyimpanan darah agar dapat terrawat dengan baik.
“Harapannya perlu diganti dg kulkas terbaru dgn menggunakan teknologi canggih,” tandasnya.
Editor: Rasmin Tara
