Hukrim  

Demo Warga di Tambang Nikel Konawe Sultra Ricuh, Tiga Polisi Terluka

MonitorSultra.Com, KONUT – Unjuk rasa warga di lokasi tambang nikel PT Aneka Tambang (Antam) di Desa Mandiodo, Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), berakhir ricuh. Tiga orang polisi dilaporkan terluka.

Petugas kepolisian pun menembakkan gas air mata ke arah kerumunan massa yang melakukan tindakan anarkis saat berunjuk rasa menolak penambangan biji nikel di Blok Mandiodo.

“Tidak sampai bentrok, hanya sedikit ada reaksi saja,” kata Kapolres Konawe Utara, AKBP Priyo Utomo kepada CNNIndonesia.com, Senin (5/6).

Akibat bentrok tersebut, sejumlah petugas kepolisian yang mengalami luka-luka dilarikan ke rumah sakit.

“Ada tiga personel anggota mengalami luka lecet (luka ringan) dan dari massa hanya satu orang,” sebutnya.

Massa yang berunjuk rasa tersebut menuntut agar pihak PT Antam tidak menjadikan kawasan pertambangan menjadi kawasan tidur. Sehingga lahan itu tidak diolah banyak pengusaha lokal yang tidak bisa melakukan penambangan yang mengakibatkan banyak pekerja yang dipecat atau pemutusan hubungan kerja (PHK).

“(Mereka) menuntut untuk bisa dipekerjakan para penambang lokal. Ini kita masih menunggu respon dari Antam,” jelasnya.

Meski demikian kondisi saat ini di lokasi pertambangan PT Antam, kata Priyo, sudah kembali kondusif.

“Sudah aman terkendali dan kondusif,” imbuhnya.

(Ras)

Source: CNNIndonesia.Com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.