Diduga Pungli dan Salah Gunakan BBM, HMW Minta Oknum Kapolsek Dicopot

MonitorSultra.Com, BUTON – Himpunan Mahasiswa Wabula (HMW) meminta Kapolres Buton, AKBP Rudy Silaen segera merekomendasikan oknum Kapolsek Wabula, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, IPTU Gustiansyah ke Polda Sultra untuk dicopot dari jabatannya.

Pasalnya, IPTU Gustiansyah diduga melakukan pungutan liar (pungli) dan penggelapan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar.

Hal itu diungkapkan Ketua Himpunan Mahasiswa Wabula, Riswan melalui rilis yang diterima media ini, Rabu (6/9/2023) malam.

Dugaan pungli yang dilakukan Kapolsek Wabula tersebut lanjut Riswan, yaitu dengan cara meminta uang pengamanan sebesar Rp2 juta saat Pesta Kampung Wabula pada Juli 2023 lalu.

“Kapolsek Wabula diduga menjadi pelaku pungli dan penggelapan minyak bersubsidi, maka dengan ini meminta kepada Kapolres untuk merekomendasikan kepada Kapolda Sultra untuk mencopot dan memberikan sangsi terhadap Kapolsek Wabula,” kata Riswan.

“Sebab hal ini sebuah pelanggaran hukum dan dinilai mencederain institusi lembaga kepolisian. Pungli yg di lakukan oleh Kapolsek Wabula yakni meminta uang pengamanan acara pesta kampung Wabula dan sementara penggelapan minyak bersubsidi yakni solar yg mestinya peruntukannya itu kepada nelayan tetapi kenyataannya disuplaikan pada pengerjaan jalan (proyek jalan yang menghubungkan salah satu desa di Buton dan Buton Selatan-red),” sambungnya.

Meski Kapolsek telah mengembalikan uang dugaan pungli tersebut ke panita pesta kampung kata Riswan, tidak menghilangkan pelanggaran hukumnya. Sebab, kejahatan pungli harus dibersihkan apalagi yang melakukan dugaan pungli itu adalah Kapolsek.

“Meski Kapolsek Wabula telah melakukan pengembalian terhadap uang pungli pengamanan pesta kampung wabula itu tidak menghilangkan pelanggaran hukumnya. Sebab kejahatan pungli harus di bersihkan apalagi ini yg melakukan pungli ialah Kapolsek,” jelasnya.
Untuk itu, Riswan meminta Kapolsek Wabula secara gentle mundur dari jabatannya, jika tidak mereka akan melakukan aksi demonstrasi untuk menurunkan Kapolsek secara paksa.

BACA JUGA :  Diundang Masyarakat Siotapina dan Lasel, Ketum GMPI Buton Sahuti Keluhan Para Petani

“Tuntutannya Kapolsek harus mundur secara jentelmen atau dimundurkan secara paksa oleh massa demonstrasi,” pintanya.

Terkait itu, Kapolsek Wabula, IPTU Gustiansyah membantah tudingan pungli dan penggelapan BBM tersebut.

Walau diakuinya uang tersebut sudah dikembalikan ke panitia, namun Gustiansyah tetap membantah bahwa uang tersebut adalah hasil pungli.

“Iya, karena maunya masyarakat itu jangan dikembalikan karena ini hanya mereka yang keberatan jadi masyarakat sudah datang sama saya, tapi saya tidak mau, tapi saya bilang tidak mau, saya kembalikan saja, dua juta itu saya sudah kembalikan,” katanya saat ditemui di kantornya, Kamis (7/9/2023) siang.

“Makanya mereka itu mau ribut juga orang tua di sini, begitu. Bukan saya minta, mereka minta bantu karena skala besar, kegunaannya juga itu mungkin kita belikan makanan di sini, indo mie,” sambungnya.

Kapolsek juga membantah tudingan penggelapan BBM. Bahkan, ia mengaku tidak berani berusan dengan hal itu.

“Saya kurang tau itu, makanya saya tidak pergi-pergi di situ (pengerjaan jalan-red), nda ada, minta maaf saya mau urus itu nda berani saya. Karena saya tau fatal. Mau urus BBM tidak berani saya,” bantahnya.

(Ras). 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.