Berita  

Percepat Penurunan Stunting, Gabungan Organisasi Perempuan Forkopimda Buton Gelar Aksi Gizi dan Tablet Tambah Darah

MonitorSultra.Com, BUTON – Dalam rangka mempercepat penurunan stunting di wilayah Buton, gabungan organisasi perempuan Forkopimda Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara menggelar aksi bergizi dan pemberian tablet tambah darah bagi siswi remaja putri SMP Negeri 1 Buton, Kecamatan Pasarwajo. Dalam implementasi gerakan bersama Buton Sehat Bebas Stunting.

Acara dirangkaikan dengan beberapa kegiatan salah satunya Penyuluhan dengan Tema Pentingnya Konsumsi Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri yang dibawakan oleh Kabid Bina Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Buton, Emil, SKM,. M.MKes.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Buton, Ny. Deisy Natalia Rompas Basiran, S.H mengatakan kegiatan tersebut diselenggarakan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya percepatan penurunan stunting di indonesia termasuk diwilayah Kabupaten Buton yang sama kita cintai karena Buton Selalu di Hati.

“Kita telah mengetahui bersama-sama bahwa stunting atau kondisi Balita pendek atau sangat pendek di lndonesia merupakan masalah gizi yang masih menjadi prioritas dalam upaya pencegahan maupun penanggulangannya, hal ini karena stunting akan berdampak pada penurunan kualitas sumber daya manusia,” kata Ketua TP PKK Buton dalam sambutannya, Rabu (14/6/2023).

Ny. Deisy menjelaskan, stunting adalah kondisi gagal tumbuh kembang pada Balita akibat kekurangan gizi. Menurut keterangan unicef dan who tahun 2018, bahwa anak dikategorikan stunting adalah apabila tinggi badan atau panjang badannya berada di bawah minus dua standar deviasi anak seumurnya.

Tak hanya itu, stunting terjadi akibat kekurangan gizi dan penyakit infeksi serta kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi yang dapat terjadi sebelum masa kehamilan, pada masa kehamilan dan setelah melahirkan.

Disamping itu rendahnya akses sanitasi dan air bersih, rendahnya tingkat pendapatan keluarga, pola asuh yang tidak tepat, pemberian asi eksklusif yang tidak sesuai standar, kebiasaan makan makanan instan pada balita, pemberian MP-ASI yang tidak tepat serta rendahnya kecukupan zat besi yang menyebabkan anemia juga turut memberikan kontribusi terhadap terjadinya stunting.

“Salah satu kondisi pada masa sebelum kehamilan yaitu pada masa remaja putri dimana masih ada sebagian besar remaja putri kita mengalami anemia karena kekurangan zat besi dalam tubuhnya sehingga dapat berdampak tidak maksimalnya perkembangan organ reproduksinya yang dapat berdampak jika hamil pada masa yang akan datang maka pertumbuhan dan perkebangan janinnya yang tidak maksimal yang pada akhirnya akan melahirkan anak-anak yang stunting,” terangnya.

BACA JUGA :  Mantan Direksi Bank BPR Buton Divonis 3 Tahun Penjara

Selain itu, anak-anak sekolah yang anemia akan berdampak pada kondisi anak tersebut yaitu daya tahan tubuh anak menjadi menurun, akan berdampak pada gangguan kecerdasan anak, lemas tidak ada nafsu makan, anak akan menjadi cepat lelah dan tidak aktif serta pucat pasi.

“Dari berbagai dampak buruk anemia atau kekurangan zat besi diatas, maka perlu diatasi dan dicegah melalui kegiatan pada hari ini yaitu aksi bergizi dan pemberian tablet tambah darah bagi Siswi SMP Negeri 1 Buton dan pada kegiatan ini kami turut mengundang perwakilan orangtua murid karena orang tua murid berperan dalam memantau kepatuhan minum obat tablet tambah darah secara teratur,” ujar Deisy.

Menurutnya, stunting pada Balita memberikan dampak yang besar terhadap tingkat kecerdasan anak sehingga anak yang menderita stunting dikhawatirkan tidak produktif dan akan sulit berdaya saing dalam menghadapi lndonesia emas 2045.

“Bahwa masalah stunting adalah tanggung jawab kita bersama. Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan upaya bersama pula dalam mendukung percepatan penurunan stunting di wilayah kabupaten buton, dimana saat ini prevalensi stunting di Kabupaten Buton sebesar 17,44 %. Dengan upaya bersama diharapkan dapat menurunkan prevalensi stunting di kab. Buton menjadi 14% di tahun 2024 sesuai target nasional dan kebijakan pemerintah,” harap Istri Pj Bupati Buton ini.

Upaya percepatan penurunan stunting di wilayah Kabupaten Buton, lanjut Ny. Deisy, dilakukan melalui inovasi gerakan bersama Buton Sehat Bebas Stunting. Penanganan stunting diprioritaskan pada sasaran 1000 hari pertama kehidupan yaitu mulai dari terbentuknya janin sampai anak berusia 2 tahun.

Gerakan bersama tersebut masih kata Ny. Deisy, melalui peningkatan peran organisasi perempuan Forkopimda Kabupaten Buton yaitu TP-PKK, Dharmawanita Persatuan, Persit Kartika Chandra Kirana, Ibu Bhayangkari, Ikatan Adiyaksa Dharma Karini dan Dharma Yukti Karini.

“Pada hari ini kita semua organisasi perempuan kabupaten buton tersebut berada bersama di tempat ini untuk berperan aktif dalam mendukung kebijakan pemerintah dalam percepatan penurunan stunting di kabupaten buton dalam bentuk aksi bergizi dan pemberian tablet tambah darah kepada remaja putri Siswi SMP Negeri 1 Buton. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian organisasi perempuan forkopimda kabupaten buton terhadap kesehatan remaja putri melalui gerakan bersama Buton Sehat Bebas Stunting,” bebernya.

BACA JUGA :  KPU Gelar Rakor, Peserta Tanyakan Soal Caleg Mantan Narapidana, Ini Kata Hikarni Ali

Pada kesempatan itu, Ny. Deisy menekankan pentingnya peran PKK dan Kader Kesehatan dalam upaya pencegahan dan penurunan prevalensi stunting. Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) adalah organisasi yang mempunyai program untuk mensejahterakan keluarga.

Melalui program-program PKK akan dapat lebih mudah untuk mensosialisasikan atau mengkampanyekan gerakan pencegahan stunting di seluruh lapisan masyarakat

“Kita ketahui bersama bahwa PKK ada disetiap kecamatan, desa dan kelurahan yang langsung dibina oleh camat, kepala desa dan lurah. PKK mempunyai kelompok kerja atau Pokja. Setiap Pokja harus mengambil peranan sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing dalam percepatan penurunan stunting, sehingga kedepan dapat terwujud Buton Sehat Bebas Stunting seperti yang menjadi cita-cita kita bersama,” harapnya.

Diakhiri sambutannya, Ny. Deisy tak lupa mengucapkan terimakasih kepada semua yang hadir pada acara tersebut.

“Sebelum saya menutup sambutan ini saya mengucapkan terima kasih kepada kita semua yang telah hadir berpartisipasi sehingga acara ini dapat berlangsung sukses dan lancar. Semoga apa yang telah kita lakukan hari ini dapat bermanfaat bagi kesehatan anak-anak remaja putri dan mencegah lahirnya anak-anak stunting pada masa mendatang serta bernilai ibadah disisi Allah SWT,” tutupnya (***).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.