Bupati Buton Resmikan Pelatihan Usaha Home Stay, Rusdi Nudi: Praktek Lapangannya Nanti Di Pasir Hitam Wolowa Baru

MonitorSultra.Com, BUTON – Bupati Buton, Drs La Bakry, membuka secara resmi pelatihan usaha home stay atau pondok wisata Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) di RM. Transit, Kecamatan Pasarwajo, Rabu, (11/5/2022).

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Pemda Buton melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Buton bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata RI.

Mengawali sambutannya, Bupati La Bakry, memberi apresiasi kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Buton, yang terus berkreasi dan berinovasi, menyusun rencana-rencana sesuai dengan apa yang diharapkan.

“Dan yang paling penting adalah dalam suasana pandemi sekalipun kita terus bekerja dalam mempersiapkan diri, pelatihan terus kita selenggarakan sejak tahun 2020, 2021 sampai dengan tahun ini,” ujarnya.

Ketua DPD II Golkar Buton ini menjelaskan, secara ekonomis Kabupaten Buton belum bisa membangun hotel karena menurutnya daerah ini bukan wilayah transit tetapi daerah tujuan, beda dengan Baubau kebutuhan hotel itu cukup tinggi, karena wilayah transit.

“Orang misalnya kayak Baubau, mau ke Buton dia singgah di Baubau,ke Buton Tengah, Baubau, Wakatobi Baubau, jadi lalu lalang penumpang itu berlangsung berhari, berminggu maka banyak orang nginap, sehingga kebutuhan hotel itu cukup tinggi,” kata La Bakry.

“Sehingga menarik infestor untuk membangun Hotel,” sambungnya.

Untuk itu, lanjut La Bakry, dalam rangka mendorong desa wisata, melalui pengembangan ekonomi kerakyatan, maka salah satu program yang dibangun oleh pemerintah adalah home stay. Tujuannya untuk memastikan para wisatawan itu ketika ke Buton dapat beristirahat dengan tenang dan nyaman.

“Sekaligus menambah manfaat pariwisata itu, dimana orang berkunjung, nginap dirumah warga, dia bayar, makan, sekian hari, maka itulah yang dimaksud dengan pengembangan Ekonomi berbasis kerakyatan,” terangnya.

Sementara itu, Plt. Kadis Pariwisata Kabupaten Buton, Rusdi Nudi dalam laporannya menyampaikan, pelatihan home stay ini merujuk pada kegiatan Kementerian Pariwisata yang berkoordinasi dengan Kementerian terkait yaitu Jadesta. Sebuah program berbasis aplikasi yang mengisi basis data.

BACA JUGA :  Bawaslu Tetapkan Panwascam Terpilih, Berikut Nama-namanya

“Potensi desa di upload dan kami dampingi yang kemudian terdaftar secara aplikasi dalam basis data desa wisata Indonesia,” kata Rusdi.

Dari 23 desa di Kabupaten Buton, kata Rusdi, yang masuk dalam jejaring desa wisata itu hanya 17 desa yang terdaftar di Jadesta.

“Tahun 2022 ini dari 23 desa wisata yang ada di Kabupaten Buton, 17 desa itu masuk jejaring desa wisata yang terintput dan terdaftar di jadesta,” sebutnya.

“Dari 17 desa ini juga kita akan melihat berapa desa yang ingin berkembang. Selanjutnya ini menjadi mitra kita untuk kita bina,” sambungnya.

Ia menyebutkan, pelatihan yang diselenggarakan selama 4 hari ini akan berakhir pada praktek lapangan yang akan diselenggarakan di Wisata Pasir Hitam tepatnya, di Desa Wolowa Baru, Kecamatan Wolowa, Kabupaten Buton.

“Ini berlangsung 4 hari, 3 hari materi, 1 hari praktek, jadi kita pusatkan di Wisata Pasir Hitam, karena itu baru kita garap juga tahun ini,” ungkap Rusdi Nudi.

Untuk itu, melalui pelatihan ini, Rusdi Nudi berharap kepada semua peserta benar-benar mau menyewakan rumahnya untuk home stay.

“Sehinga dari rumah mereka menjadi cikal bakal atau contoh bagi desa lain yang ingin berkembang,” harapnya.

Dari kegiatan itu, masih kata Rusdi Nudi, juga diharapkan peserta bisa paham bagaimana cara mengelola home stay tersebut.

“Ketika sudah berkembang maka kemungkinan ada home stay lain yang berdiri,” pungkasnya.

Sebagai informasi tambahan, pelatihan tersebut diselenggarakan selama 4 hari mulai Rabu sampai Sabtu (14/5) dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang, dan pematerinya pelatihan dari praktisi, pendamping desa wisata Bandung.

Penulis: Rasmin Tara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.